Juara Dunia Sepak Bola Tahun 2018
Podcast BoBa (Bola Banget)
Argentina (Piala Dunia 1978)
Jerman Barat (Piala Dunia 1974)
Negara Paling Sukses di Perhelatan Piala Dunia
Uruguay menjadi negara pemenang Piala Dunia yang pertama, bahkan tim sepak bola negara ini juga menjadi yang terkuat pada masanya. Namun, seiring waktu, tahta tersebut bergeser dan berhasil direbut negara lain.
Sepanjang gelaran Piala Dunia berlangsung, Brasil menjadi negara dengan juara piala dunia terbanyak, yaitu sebanyak lima kali. Hal ini membuat Brasil layak dinobatkan sebagai negara paling sukses sepanjang penyelenggaraan ajang Piala Dunia. Tim Samba berhasil mengangkat trofi kemenangan pada tahun 1958, 1962, 1970, 1994, serta 2002.
Brasil (Piala Dunia 1958)
Uruguay (Piala Dunia 1950)
Brasil (Piala Dunia 1994)
Jerman (Piala Dunia 2014)
Argentina (Piala Dunia 2022)
Baca juga: Bergelimang Kemewahan, Inilah Daftar Stadion Piala Dunia 2022 Qatar
Itu dia daftar juara Piala Dunia dari tahun pertama sampai penyelenggaraan terakhir kali secara lengkap. Selanjutnya, kira-kira negara mana yang bakal menambah panjang daftar tersebut? Mari kita nantikan saja.
Sambil memantau pertandingan Piala Dunia, jangan lupa buat dengerin podcast seru seputar dunia bola dari BoBa (Bola Banget) di aplikasi Noice via smartphone maupun web player Noice. Tak hanya itu, melalui Noice kamu juga bisa mendengarkan berbagai audiobook dan radio online.
Unduh Noice secara gratis di Play Store maupun App Store sekarang juga!
Liputan6.com, Jakarta Timnas Prancis tampil menjadi juara Piala Dunia 2018. Tim Ayam Jantan ini sukses menghantam Kroasia 4-2 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia.
Timnas Prancis membuka keunggulan pada menit ke-18 melalui tendangan bebas Antoine Griezmann yang kemudian meluncur deras ke gawang setelah mengenai kepala Mario Mandzukic yang berusaha menghalau datangnya bola. Gol ini pun diklaim oleh FIFA sebagai gol bunuh diri Mandzukic.
Kroasia tak butuh waktu yang lama untuk bisa membuat kedudukan menjadi imbang. Ivan Perisic berhasil membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 melalui gol yang dicetaknya pada menit ke-29.
Berawal dari kemelut di kotak penalti Prancis, Perisic mendapatkan sodoran bola dari Domagoj Vida dan langsung melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri yang tak mampu dihalau Hugo Lloris.
Namun, timnas Prancis kembali unggul pada menit ke-37 melalui eksekusi penalti Griezmann. Handball yang dilakukan Ivan Perisic di dalam kotak penalti dilihat lagi oleh wasit melalui Video Assistant Referee (VAR) yang kemudian memutuskan memberikan penalti kepada Les Bleus.
Tertinggal 1-2 di babak pertama membuat Kroasia terus berusaha meningkatkan serangannya di babak kedua. Permainan cepat terus diperlihatkan oleh Luka Modric dkk. untuk bisa mengejar ketertinggalan.
Namun, justru Prancis yang berhasil memperbesar keunggulan pada menit ke-59 melalui gol yang dicetak Paul Pogba. Gelandang bertahan Les Bleus itu menerima umpan sodoran dari Antoine Griezmann dan mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Bola tembakan kaki kanannya sempat membentur pemain bertahan Kroasia dan bola rebound disambarnya kembali dengan tembakan kaki kiri yang tak bisa dihalau oleh kiper Kroasia, Danijel Subasic.
Kroasia seakan kehilangan semangat untuk bisa menantang Prancis. Hal tersebut terlihat dari begitu cepatnya Les Bleus memperbesar kembali keunggulan menjadi 4-1 pada menit ke-65 melalui gol yang dicetak Kylian Mbappe.
Pemain termuda di Piala Dunia 2018 itu mencetak gol setelah menerima umpan dari Lucas Hernandez. Mbappe tampak dengan tenang melepaskan tembakan mendatar yang meluncur ke sudut kanan bawah gawang Kroasia.
Kroasia berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-4 pada menit ke-69 lewat gol yang dicetak Mario Mandzukic. Gol dari Kroasia tercipta karena blunder yang dilakukan kiper Prancis, Hugo Lloris, yang bermaksud mengecoh Mandzukic di dalam kotak penalti. Sayang, bola mengenai kaki Mandzukic dan masuk ke dalam gawang Timnas Prancis.
Tekanan pun kembali diperlihatkan oleh Kroasia untuk bisa kembali memperkecil ketertinggalan. Namun, hingga pertandingan berakhir tak ada satu pun gol tambahan yang tercipta. Les Bleus pun resmi menjadi juara Piala Dunia 2018.
Lantas pertanyaan sekarang apakah kutukan juara Prancis akan terjadi di Piala Dunia 2022 nantinya? Saat Piala Dunia Qatar 2022, Prancis tergabung dengan Australia, Denmark dan Tunisia. Apakah terkena kutukan juara bertahan Piala Dunia nantinya?Nah, sekarang apalagi yang terjadi di Piala Dunia 2018 selain Prancis juara dunia dan Luka Modric Top Skorer Piala Dunia 2018: Harry Kane Sabet Sepatu Emasmendapatkan gelar pemain terbaik. Berikut ini, rangkumannya.
Jutaan warga Prancis bersuka cita setelah tim nasional mereka memenangkan trofi Piala Dunia 2018 di Rusia. Skuat besutan Didier Deschamps itu menang 4-2 atas Kroasia di Stadion Luzhniki, Moskow.
Diperbarui: 16 Juli 2018, 11:22 WIB Diterbitkan: 16 Juli 2018, 11:22 WIB
MOSKOW – Pertandingan puncak yang memperebutkan gelar Juara Piala Dunia 2018, yang mempertemukan antara Tim Nasional (Timnas) Prancis kontra Kroasia di Stadion Luzhniki, Rusia, pada Minggu (15/7/2018) malam WIB, berlangsung dengan sangat sengit. Akan tetapi, pada akhirnya Prancis yang keluar sebagai juara usai menuntaskan perjuangan Kroasia dengan skor akhir 4-2.
Jalannya Pertandingan:
Sejak laga dimulai, kedua tim langsung mencoba untuk bermain menyerang. Krosia yang menggunakan jersey berwarna putih merah kotak-kotak itu menjadi tim yang pertama untuk dapat memiliki kesempatan untuk menyerang tim pertahanan lawan.
Hampir bisa dibilang di menit 10 babak pertama Luka Modric dan kawan-kawanlah yang mendominasi permainan. Beberapa kali mereka bahkan mampu menyerang Les Bleus –julukan Timnas Prancis–, namun sayang ketatnya lini pertahanan Prancis masih tak dapat dibobol oleh penggawa Kroasia.
Meski menguasai jalannya pertandingan di menit-menit awal babak pertama, namun Kroasia harus menerima bahwa merekalah yang harus tertinggal terlebih dahulu. Pasalnya, penyerang Vatreni –julukan Timnas Kroasia–, Mario Mandzukic, melakukan gol bunuh diri pada menit ke-18.
Gol bunuh diri itu sendiri tercipta dimulai dari tendangan bebas Antoine Griezmann yang tepat mengarah ke dalam kotak penalti Kroasia. Akan tetapi, Mandzukic yang bermaksud untuk menghalau tendangan Griezmann itu, justru malah membuat arah bola berubah ke arah gawang Kroasia.
Kroasia tak pantang menyerah. Perlahan mereka mulai bangkit kembali dan terus menggempur lini pertahanan Prancis. Tak ayal, pada menit ke-28 Stadion Luzhniki langsung bergemuruh dengan teriakan para pendukung Kroasia karena Ivan Perisic mampu menyamakan kedudukan usai memanfaatkan kemelut di mulut gawang Prancis.
Kendati demikian, Prancis kembali dapat unggu kembali di menit ke-38 melalui sepakan Griezmann. Gol Griezmann itu tercipta lantaran dirinya mendapatkan hadiah penalti dari wasit karena bek Kroasia dianggap melakukan handsball di dalam kotak penalti timnya. Prancis 2, Kroasia 1.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Memasuki babak kedua, baik Prancis dan Kroasia masih bermain dengan menyerang. Prancis yang unggul satu angka ternyata tak menurunkan tensi penyerangan mereka. Bahkan, Paul Pogba dan kawan-kawanlah yang bisa dibilang paling banyak menyerang di menit-menit awal babak kedua.
Tak ayal, pundi-pundi gol Prancis pun terus bertambah pada menit ke-59. Pogba menjadi pemain pertama Prancis yang mencetak gol di babak kedua final Piala Dunia kali ini. Dengan melesatkan tendangan melalui kaki kirinya, bola tersebut langsung menusuk gawang Kroasia yang dikawal Danijel Subasic.
Tak cukup sampai situ, Prancis kembali mencetak gol pada menit ke-65. Kali ini, giliran Kylian Mbappe yang dapat mencatatkan namanya di papan skor usai melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Prancis 4, Kroasia 1
Kroasia tak tinggal diam, Mandzukic yang membuat kesalahan karena bunuh diri di babak pertama langsung membayar kesalahannya di menit ke-69. Pemain Juventus itu mampu memanfaatkan kesalahan kiper Prancis, Hugo Lloris yang melakukan salah oper di depan gawang. Kini jarak kedua tim hanya terpaut dua gol saja.
Sejak memasuki menit ke-70, tempo permainan mulai melambat. Prancis yang sudah unggul tersebut bermain dengan jauh lebih hati-hati. Akan tetapi, Kroasia masih tetap berusaha melakukan serangan agar dapat menyamakan kedudukan.
Akan tetapi, pada akhirnya tak ada lagi gol yang tercipta hingga wasit meniupkan peluit panjang pertanda pertandingan telah berakhir. Prancis yang menang 4-2 atas Kroasia di final tersebut, sudah cukup untuk membuat Les Bleus menjadi Juara Piala Dunia 2018.
Berikut susunan pemain:
PRANCIS XI(4-2-3-1): Hugo Lloris; Benjamin Pavard, Raphael Varane, Samuel Umtiti, Lucas Hernandez; N'Golo Kante, Paul Pogba; Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Blaise Matuidi; Olivier Giroud.
KROASIA XI(4-2-3-1): Danijel Subasic; Sime Vrsaljko, Dejan Lovren, Domagoj Vida, Ivan Strinic; Ivan Rakitic, Marcelo Brozovic; Ante Rebic, Luka Modric, Ivan Perisic; Mario Mandzukic.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Bola.com, Jakarta - Jepang berhasil mencuri hati fans sepak bola dunia meski tersingkir secara dramatis dari Piala Dunia 2018 setelah takluk 2-3 dari Belgia di Rostov Arena, Selasa (3/7/2018) dini hari WIB.
Pujian mengalir untuk Jepang karena tindakan dan respons mereka setelah pertandingan. Pemain dan suporter Tim Samurai Biru sama-sama menunjukkan karakter dan respons positif dengan membersihkan tribune dan ruang ganti tim setelah pertandingan kontra Belgia berakhir.
Timnas Jepang lebih dulu unggul 2-0 melalui Genki Haraguchi dan Takashi Inui. Namun, keunggulan itu gagal dipertahankan. Belgia bangkit melesakkan tiga gol balasan melalui Jan Vertonghen, Marouane Fellaini, dan Nacer Chadli. Tiket perempat final masuk genggaman Timnas Belgia.
Pemain dan suporter Jepang tampak sangat terpukul atas kekalahan itu. Apalagi, gol Chadli tercipta pada injury time.
Pelatih Jepang, Akira Nishino, mengatakan pemainnya sangat kecewa dengan kekalahan itu. Dia mengatakan para pemain hanya berdiri terpaku di ruang ganti setelah pertandingan. "Saya bilang kepada mereka untuk mandi," kata Nishino, seperti dilansir Telegraph.
Meskipun patah hati karena kekalahan yang sangat menyesakkan, pemain Jepang masih menyempatkan diri untuk membersihkan ruang ganti. Alhasil, ruang ganti Timnas Jepang terlihat sangat bersih saat ditinggalkan para pemain.
Timnas Jepang bahkan meninggalkan catatan kecil bertuliskan "terima kasih" dalam bahasa Rusia di tengah-tengah ruangan.